3 Cara Menentukan Waktu Ideal Mengganti Busi Motor Jakarta, 22 April 2025 – Busi motor memang kecil, tetapi fungsinya sangat vital. Komponen ini bertanggung jawab memicu pembakaran di ruang mesin. Jika busi tidak berfungsi maksimal, motor bisa brebet, susah dinyalakan, bahkan konsumsi BBM jadi boros. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara memahami kapan waktu yang tepat mengganti busi motor.
Berikut ini tiga cara paling akurat untuk menentukan waktu ideal mengganti busi motor, berdasarkan rekomendasi teknisi dan sumber otomotif terpercaya.
1. Berdasarkan Jarak Tempuh Penggunaan Motor
Ganti Busi Rutin Tiap 6.000–10.000 Km untuk Motor Harian
Metode paling umum yang digunakan oleh produsen dan bengkel adalah berdasarkan jarak tempuh kendaraan. Secara umum:
- Busi standar (nikel): disarankan diganti setiap 6.000–10.000 km.
- Busi iridium atau platinum: mampu bertahan hingga 20.000–30.000 km, tergantung pemakaian.
Jika Anda adalah pengguna motor harian dengan rute padat atau sering bermacet-macetan, busi mungkin aus lebih cepat dari angka tersebut.
“Semakin sering motor dipakai dalam kondisi lalu lintas padat, semakin cepat usia pakai busi berkurang,” kata Diko Oktaviano, teknisi NGK Indonesia.
Cek Buku Panduan Motor Anda
Selalu rujuk ke buku manual motor karena pabrikan sudah menyesuaikan rekomendasi penggantian busi berdasarkan spesifikasi mesin masing-masing.
2. Berdasarkan Kondisi Fisik Mengganti Busi Secara Visual
Lihat Warna dan Bentuk Ujung Elektroda
Salah satu cara praktis mengetahui kondisi busi adalah dengan memeriksa fisiknya. Saat membuka busi, perhatikan beberapa hal berikut:
- Elektroda aus atau menipis: ini tanda bahwa percikan api tidak maksimal.
- Karbon menumpuk: busi kotor hitam legam biasanya akibat pembakaran tidak sempurna.
- Warna putih keabu-abuan: menandakan busi terlalu panas (overheating).
- Kerak basah atau berminyak: bisa menunjukkan kebocoran oli ke ruang bakar.
Jika melihat tanda-tanda tersebut, lebih baik segera ganti busi meski belum mencapai jarak tempuh maksimal.
3. Berdasarkan Gejala Penurunan Performa Mesin
Mesin Tidak Lagi “Responsif”? Mungkin Busi Sudah Aus
Mesin motor yang tiba-tiba kehilangan tenaga, brebet, atau sulit dinyalakan, bisa jadi disebabkan oleh busi yang sudah lemah.
Gejala umum busi yang sudah waktunya diganti:
- Motor sulit di-start, terutama saat pagi hari
- Akselerasi tidak responsif atau ngadat saat ditarik gas
- Suara mesin jadi kasar atau tidak halus
- Bahan bakar terasa lebih boros dari biasanya
Jika Anda merasakan salah satu dari gejala tersebut, sebaiknya lakukan pemeriksaan busi terlebih dahulu sebelum mencurigai komponen lain.
Bonus Tips: Mengganti Busi Sekalian saat Servis Berkala
Praktis dan Lebih Ekonomis
Waktu terbaik mengganti busi biasanya bersamaan dengan servis ringan atau penggantian oli. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya jasa karena mekanik bisa sekalian memeriksa kondisi pengapian dan ruang bakar.
Gunakan busi original atau rekomendasi pabrikan agar kinerja tetap maksimal dan tidak merusak sistem pengapian.
Cermat Mengganti Busi, Motor Lebih Tahan Lama
Menentukan waktu ideal untuk mengganti busi motor tidak bisa hanya mengandalkan feeling. Dengan memperhatikan jarak tempuh, kondisi fisik, dan performa mesin, pengendara bisa mencegah penurunan performa motor secara drastis.
Ingat, komponen kecil seperti busi bisa berdampak besar pada kenyamanan dan keselamatan berkendara. Jangan tunggu mesin mogok di tengah jalan—cek dan ganti busi tepat waktu!