× Home Politik
Ekonomi
Hukum
Gaya Hidup
Olahraga
Diskursus
Commerce
Video
Serba Serbi
Photo

Pengamat: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Layak Masuk Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

18 Oktober 2021
Penulis : Joni Andromeda
Share :
Responsive image
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Photo: Pertamina

epicentrum.co.id - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dinilai layak masuk dalam jajaran 17 wanita paling berpengaruh di dunia versi Fortune International.

Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, prestasi tersebut tak lepas dari keberhasilan Nicke membawa BUMN yang dipimpinnya keluar dari kesulitan di masa pandemi.

“Keberhasilan ini tentu salah satunya karena peran pimpinannya,” kata Komaidi, (16/10/2021).

Komaidi menegaskan, keberhasilan Pertamina, antara lain tercermin dari laporan keuangan. Termasuk di antaranya, lanjutnya, keberhasilan meraup laba di tengah kondisi yang berat. Padahal, pada saat itu tidak sedikit industri migas dunia yang justru mengalami kerugian.

Sesuai laporan keuangan, pada semester I tahun 2021, Pertamina membukukan laba sebesar US$ 183 juta atau setara dengan Rp 2,6 Triliun.

Dibandingkan periode yang sama tahun 2020 dimana perusahaan sempat mengalami kerugian sebesar US$ 768 juta. Dengan begitu BUMN migas ini berhasil meningkatkan laba sebesar US$ 951 juta atau setara dengan Rp 13,6 Triliun.

“Jadi, memang layak diapresiasi. Pencapaian tersebut merupakan prestasi, di tengah kondisi sektor migas yang tidak mudah menghadapi tantangan pandemi Covid-19,” ujar dia.

Komaidi juga sependapat bahwa pandemi Covid-19 menjadikan industri migas berada dalam posisi sulit. Tetapi di sinilah Nicke membuktikan kemampuan.

"Dia berhasil melewati tantangan triple shock. Yaitu, jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina," katanya.

Ketiga faktor tersebut, seperti disampaikan Fortune International, telah menurunkan pendapatan dan laba Pertamina. Namun di bawah kepemimpinan Nicke, pada paruh pertama 2021 Pertamina menunjukkan kondisi lebih baik dengan mencapai target produksi minyak dan gas bumi.

Sebelumnya, Fortune International memang menempatkan Nicke di peringkat 17 dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia. Majalah ini menilai, Nicke terbukti mampu melewati tantangan triple shock.

Fortune Internasional menyejajarkan prestasi Nicke Widyawati tersebut dengan sejumlah CEO global. Di antaranya CEO GlaxoSmithKline Emma Walmsley peringkat pertama, CEO Ping An Group Jessica Tan peringkat kedua, CEO Banco Santander Ana Botin peringkat ketiga, dan CEO Macquarie Group Ltd Shemara R Wikramanayake peringkat keempat.

Berada di bawah Nicke, di antaranya President Global Foods & Refreshment Unilever Hanneke Faber peringkat ke-23, CEO Norsk Hydro Hilde Merete Aasheim peringkat ke-24, CEO P&G Alexandra Keith peringkat ke-37, dan CEO OCBC NISP Helen Wong peringkat ke-41.

"Saya kira ini bentuk apresiasi pihak eksternal kepada beliau (Nicke)," pungkas Komaidi.

Profil Nicke Widyawati, Jebolan Teknik Industri ITB

Dikutip dari laman resmi Pertamina, Nicke menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina sejak tanggal 20 April 2018. Ia ditetapkan sebagai Dirut Pertamina melalui SK Menteri BUMN Nomor : SK-97/MBU/04/2018.

Adapun berdasar catatan Tribunnews.com, Nicke lahir di Tasikmalaya pada 25 Desember 1967. Lulus dari SMAN 1 Tasikmalaya, Nicke melanjutkan kuliah S1 di jurusan Teknik Industri ITB. Ia lulus dari ITB pada tahun 1991, saat berusia 24 tahun.

Setelah itu, Nicke memperoleh gelar master dari jurusan Hukum Bisnis Universitas Padjajaran pada tahun 2009. Sebelum bekerja di bidang konstruksi, Nicke pernah bekerja di perbankan pada 1988, saat dirinya masih berumur 21 tahun.

Ia bekerja di Bank Duta Bandung dan tiga tahun kemudian, ia mulai bekerja di PT Rekayasa Industri (Rekin). Di Rekin, Nicke pernah menjadi Direktur Bisnis dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU).

Setelah itu, ia pindah ke PT Mega Eltra, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan dan peralatan teknik. Di sana, Nicke Widyawati menjabat sebagai Direktur Utama hingga kemudian pindah ke PLN dan menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 2014.

Kariernya terus menanjak dengan menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina. Setelah itu, ia mencapai posisi puncak dengan menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada 2018 atau saat berusia 51 tahun. (Tribun)

Komentar
Tulis Komentar
Kode Acak
Menyajikan berita terhangat dan terpercaya langsung melalui handphone anda
© 2020 Epicentrum. All Rights Reserved.