× Home Politik
Ekonomi
Hukum
Gaya Hidup
Olahraga
Diskursus
Commerce
Video
Serba Serbi
Photo

Hakan Sukur: Eks Bintang Galatasaray yang Kini Jadi Sopir Taksi Online

14 Januari 2020
Penulis : Bangpen
Share :
Responsive image
Hakan Sukur cetak gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia. (AFP PHOTO/GREG WOOD)

epicentrum.co.idMantan penyerang Inter Milan Hakan Sukur menceritakan kehidupannya yang serba sulit. Ia terasingkan dari negaranya, Turki, dan sulit bekerja. Hakan Sukur melejit ketika memperkuat Galatasaray pada 1992-1995. Ia sempat direkrut Torino untuk waktu singkat, hingga kemudian kembali ke Galatasaray.

Ketajamannya bersama Galatasaray membuat Inter Milan tertarik dan memboyongnya pada musim 2000/2001. Namun ia gagal menunjukkan performa terbaiknya hingga dilepas ke Parma setelah 1,5 musim. Di sisa kariernya, pemain berjuluk Banteng Bosphorus itu memperkuat Blackburn Rovers dan kembali ke Galatasaray. Setelah pensiun di umur 37 tahun, Sukur terjun ke dunia politik dan jadi anggota parlemen pada 2011.

Terjun ke Dunia Politik

Dunia politik pula yang membuat kehidupannya berantakan. Pada 2016 silam, ia dituding menjadi bagian dari pergerakan Fethullah Gulen yang dituduh mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan Recep Tayyip ErdoganTudingan itu memaksanya mengasingkan diri dari Turki dan kini tinggal di Amerika Serikat. Sempat berbisnis restoran, Hakan Sukur kini menjadi sopir taksi online dan berjualan buku.

                                           Hakan Sukur. FOTO/futbolmedya.com

"Saya tak punya apa-apa lagi, Erdogan merampas semuanya: hak saya untuk hidup merdeka, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja. Tampaknya tak ada yang bisa menjelaskan apa seharusnya peran saya dalam kudeta tersebut," ujarnya kepada koran Jerman, Welt am Sonntag.

"Saya tak pernah melakukan sesuatu ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris. Saya mungkin jadi musuh pemerintahan ini, tapi bukan negara atau bangsa Turki. Saya mencintai negara saya."

"Setelah perpecahan dengan Erdogan, saya mulai menerima ancaman-ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya diusik, ayah saya dipenjara, dan seluruh aset saya disita."

"Jadi saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya menjalankan cafe di California. Tapi orang-orang mencurigakan terus berdatangan ke bar. Sekarang saya mengemudi untuk Uber dan berjualan buku," imbuhnya seperti dilansir Football Italia.[detik]

Komentar
Tulis Komentar
Kode Acak
Menyajikan berita terhangat dan terpercaya langsung melalui handphone anda
© 2020 Epicentrum. All Rights Reserved.