Wah! Berkat Tes DNA, Kasus Pembunuhan 32 Tahun Terpecahkan
epicentrum.co.id - Pelaku pembunuhan seorang gadis berusia 14 tahun di Las Vegas pada 1989 telah ditemukan berkat sejumlah kecil sampel DNA. Para pakar menyebutnya sebagai jumlah DNA paling sedikit yang pernah digunakan untuk memecahkan suatu kasus.
Kasus pembunuhan Stephanie Isaacson menemui jalan buntu sampai teknologi baru memungkinkan untuk melakukan tes pada sedikit DNA yang ditinggalkan si pelaku - setara dengan hanya 15 sel manusia.
Polisi mengatakan pada Rabu (21/07) bahwa mereka telah mengidentifikasi tersangka dengan menggunakan sekuensing genom dan data genealogi publik.
Terduga pelaku pembunuhan Stephanie Isaacson meninggal pada 1995.
"Saya senang mereka menemukan orang yang membunuh putri saya," kata ibu Stephanie dalam pernyataan yang dibacakan di hadapan wartawan dalam konferensi pers hari Rabu.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa kasus ini akan bisa diselesaikan." (VIVA)